Saturday 17 November 2018

Pentingnya Menjalin Komunikasi Yang Baik Antar Keluarga Di Era Revolusi Industri 4.0


Pentingnya Menjalin Komunikasi Yang Baik Antar Keluarga Di Era Revolusi Industri 4.0


Setiap orang pasti mempunyai keluarga, tapi tidak semua orang memiliki keluarga yang harmonis. Dengan berbagai latar belakang dan permasalahan yang berbeda. Tapi intinya semua orang tua dan anak menginginkan keluarga yang harmonis, tentram dan nyaman.

Meluangkan waktu lebih banyak bersama keluarga minimal seminggu sekali bisa dengan berbagai cara misalkan dengan makan bersama di luar, atau bila ada waktu lebih bisa merencanakan liburan. Dengan berlibur bersama tentunya kita sebagai orang tua bisa mempunyai waktu bermain lebih banyak dengan anak, sehingga komunikasi bisa menjadi lebih baik.

Rabu (14/11/2018) saya bersama rekan blogger lainnya hadir di acara yang di selenggarakan oleh BKKBN yang berlokasi di Kantor Pusat BKKBN Jakarta Timur dengan tema “Pembangunan Keluarga di Era Industri 4.0” dengan para narasumber antara lain Dr. Pribudiarta Nur Sitepu, MM (Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI),  Dr. dr. M. Yani, M.Kes,PKK. (Deputi Budang Keluarga Sejahtera) dan Psikolog keluarga idola saya yaitu Roslina Verauli, M.Psi, Psi.


Para narasumber (foto:dokpri)

Memasuki era revolusi industri 4.0 pemerintah telah bersiap untuk menciptakan generasi emas yang tidak hanya sehat, cerdas, tetapi juga berkarakter. Dimana persaingan dunia industri dan teknologi semakin canggih dan kompetitif.

Revolusi industri 4.0 menjadi harapan juga tantangan bagi keluarga Indonesia, setiap keluarga dituntut untuk dapat beradaptasi dengan kemajuan teknologi yang semakin berkembang dan pastinya juga berimbas pada kehidupan setiap anggota keluarga baik secara secara struktural maupun kultural. 
Peran keluarga sangat penting untuk menyaring segala informasi yang masuk, dimana gadget bukan lagi barang mahal dan langka. Sekarang di setiap keluarga hampir semua anggotanya sudah memiliki smartphone sendiri, untuk memudahkan komunikasi.

Tekanan pekerjaan, kebutuhan ekonomi yang tinggi dan tingkat perceraian juga merupakan tantangan untuk keluarga. Pengasuhan dan pola asuh yang baik pada anak tidak saja melahirkan generasi yang cerdas, sehat dan pintar, tetapi generasi yang kita harapkan di masa depan juga harus punya sikap toleransi, tidak agresif dan tidak mudah terpengaruh seperti narkoba dan sebagainya, ujar Dr. dr. M. Yani M.Kes PKK, Deputi Bidang Keluarga Sejahtera & Pemberdayaan Keluarga BKKBN.


Dr. dr. M. Yani M.Kes PKK (foto:dokpri)

BKKBN juga telah mensosialisakan programnya agar semua keluarga di Indonesia sejahtera dan bahagia dengan adanya Indonesia Genre,  ada sosialisi pola asuh melalui posyandu yang banyak tersebar dan kini sudah masuk ke lingkungan RT dan RW.  orangtua hebat melalui PKK dan juga kader PKK tentang penyuluhan program KB,  program lansia mandiri dan keluarga tangguh. Kegiatan BKKBN kedepannya fokus ke pembangunan keluarga Indonesia.


Dr. Pribudiarta Nur Sitepu MM (foto:dokpri)

Menurut Dr. Pribudiarta Nur Sitepu MM, Sekretaris Kementrian Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak RI, pemerintah dan masyarakat harus saling berintegrasi dan berkolaborasi untuk menghadapi tantangan di revolusi industri 4.0 jangan sampai anaknya sudah melek teknologi tetapi orang tuanya belum mengerti.


Family Time

Sepertinya keluarga indonesia saat ini sudah jarang ya yang punya waktu makan bersama di meja makan. Dengan berbagai kesibukan aktifitas antar anggota keluarganya, mempunyai waktu berkomunikasi antar anggota keluarga rasanya sulit. Teknologi gadget memisahkan kita, bahkan antara saya dan suami saja jarang makan bersama bila masing-masing ada kegiatan dan terkadang sudah sibuk sendiri dengan gadget masing-masing. Tetapi saya dan keluarga selalu meluangkan waktu bersama minimal seminggu sekali.

Anda Tipe keluarga yang mana?

Tapi alhamdulillah saya mempunyai kedekatan emosi yang baik dengan anak lelaki saya, bahkan teman-teman sekolahnya terkadang ikut komunikasi dengan saya walaupun sebatas di sosial media atau aplikasi percakapan whatsapp, dan terkadang ada juga yang sempat ketemu disuatu acara.  

Peran orang tua bukan hanya sebagai orang tua, tapi kita juga harus bisa memposisikan sikap kita sebagai teman tanpa mengurangi rasa hormat mereka kepada kita sebagai orang tua, sehingga anak pun bisa leluasa dan terbuka kepada kita tanpa ada rasa sungkan menceritakan masalahnya.

Di zaman yang serba digital ini kita sebagai orang tua memang harus aktif memantau apa saja kegiatan anak-anak kita, karena arus teknologi smarphone dan internet sudah tidak bisa dibendung lagi. Apalagi sekarang anak sekolah juga mengerjakan tugas sekolahnya melalui internet.


Roslina Verauli, M.Psi, Psi (foto:dokpri)

Seperti kata Psikolog Roslina Verauli, mari kita gerakkan kembali keutuhan keluarga Indonesia melalui meja makan, dimana kita bisa saling leluasa berinteraksi antar anggota keluarga yang tentu saja ber-efek baik bagi kedekatan antara orang tua dan anak.

#RevolusiKeluarga4

#IndustriKeluarga4



32 comments:

  1. yes kalau keluarga udah kuat efeknya ke luar enak aja nantinya. Nggak terpengaruh atau mempengaruhi hal hal negatif.

    ReplyDelete
  2. Bonding antara orangtua dan anak itu memang harus dibentuk sejak dini ya, Mbak. Biar nantinya mau di era industri berapa pun ikatan itu masih terus erat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya say jgn sampai anak mempunyai dunia sendiri diluar sana

      Delete
  3. Anakku masih 2,8bulan
    Aku mau mulai dari awal membangun komunikasi yang baik
    Jangan sampai anakku lebih nyaman dgn gadget drpd ibunya

    ReplyDelete
    Replies
    1. setuju bgt say jgn sampe gadget menjauhkan kita dgn buah hati

      Delete
  4. Betul banget kaka...
    Komunikasi itu yang penting. Apalagi komunikasi jatah istri harus full ya kan buat bulanan.

    ReplyDelete
  5. Mari kita kembali ke fitrahnya manusia, bahwa kita butuh mendengar dan didengar.

    ReplyDelete
    Replies
    1. setuju bngt terkadang byk orang byk hanya mau didengar tp tidak mau mendengar

      Delete
  6. Kudu aktif ya mak cari informasi biar kepantau kegiatan anak didunia maya

    ReplyDelete
    Replies
    1. harus mak biar kita tau semua tmn anak kita

      Delete
  7. Keluarga Indonesia kembali ke meja makan. Kalau keluargaku makan biasanya sih bukan di meja mba. Tapi di bawah kaya lesehan gitu. Itu pada ngumpul semua. Dan makan saat itu tuh enak banget

    ReplyDelete
    Replies
    1. uppss aq jg lebih suka lesehan sh say kan intinya kebersamaan bukan mejanya hehe

      Delete
  8. Family time sangat penting demi keutuhan dan keharmonisan keluarga

    ReplyDelete
  9. gerakan kembali ke meja makan bagus ya, apalagi buat yang super sibuk. supaya komunikasi dan kehangatan keluarga terjaga

    ReplyDelete
  10. Kembali ke meja makan tanpa gadget adalah PR buatku

    ReplyDelete
  11. komunikasi memang penting, sejak dahulu hingga sekarang kunci utama keluarga harmonis adalah komunikasi yang baik

    ReplyDelete
  12. Revolusi industri 4.0 emang punya nilai plus minus ya mba ria. Dan ternyata masif juga nih pengaruhnya untuk lingkup keluarga. Yul ah tetap jaga komunikask keluarga biar dampal negatifnya bisa dicegah

    ReplyDelete
  13. meskipun kita sudah harus siap menghadapi tantangan revolusi industri 4.0 tapi tetap budaya lama yaitu makan bersama keluarga yg menjadi cara ampuh untuk tetap menjaga kehangatan keluarga ya

    ReplyDelete
  14. Yups komunikasi kunci utama keluarga harmonis ya kak. Dan aku baru tau kalau meja makan itu tempat yang tepat untuk berbagi atau berkomunikasi.

    ReplyDelete
  15. Kembali makan bersama baik di meja atau lesehan, dan mendengarkan keluh kesah anggota keluarga berbagi cerita adalah kunci komunikasi yang baik daripada langsung menilai menghakimi tanpa mendengarkan ya mbak ria :)

    ReplyDelete
  16. Bismillah saya bisa menerapkan makan bersama ini, secara anak sdh remaja dengan aktivitas yg padat. Tapi Alhamdulillah beberapa hari sih sudah mulai rutin makan bersama dan no gadget

    ReplyDelete
  17. Banyak kasus keluarga yang broken karena masalah komunikasi. Bukan cuma intens yang dibutuhkan ya mbak, tapi komunikasi yang positif,saling memahami, dan saling mengisi. Jadi, kita kembali ke meja makan nih ya sama keluarga? Hehe

    ReplyDelete
  18. Diakui memang kehidupan di era kekinian kerap memberi batas hubungan antara satu individu dlm keluarga
    dan kemajuan teknologi tdk serta merta bisa menjadi solusi. Perlu adanya kedekatan dari hati ke hati

    ReplyDelete
  19. Tantangan JD ortu zaman now makin berat aja.. semoga kita bisa memberikan yg terbaik untuk anak2 spy mrk siap fisik & mental menghadapi masa depan.

    ReplyDelete
  20. Keharmonisan keluarga harus di bangun dan dipupuk secara berkala, hal ini bisa dilakukan dengan komunikasi di meja makan ya...

    ReplyDelete
  21. Siapa yg ga mau menjadi keluarga harmonis sii...tp memang tidak mudah y aplgi d jaman now ini , itulah gunanya ada ny komunikasi di meja mkn y mba

    ReplyDelete
  22. ku pikir BKKBN itu KB doang lho. Ternyata program untuk remaja hingga lansia ada. Makin siap menuju keluarga industri 4.0

    ReplyDelete
  23. Bener, komunikasi yang baik akan menjadi kekuatan sebuah keluarga dalam menghadapi perubahan jaman

    ReplyDelete
  24. Industry 4.0 pasti akan mengubah bentuk family time. Jalan-jalan bareng keluarga bisa dilakukan dengan mudah dengan hadirnya aplikasi2 tiket. Komunikasi face to face tidak terganggu pekerjaan karena pekerjaan sudah dikerjakan oleh robot, kitanya nunggu laporan si robot tentang apa saja yang sudah dia kerjakan. Harusnya dengan hadirnya industry 4.0 justru menambah family time kita, hehe...

    ReplyDelete
  25. Hidup berkeluarga jaman now ngga bisa disamain ma jaman ortu kita dulu sih. Jaman now hrs kudu luwes menjalankan hidup berumahtangga. Hrs adaptif dan komunikasi kudu lancar.

    ReplyDelete

Mohon jangan berkomentar SPAM, terimakasih.