Thursday, 15 August 2024

Pentingnya Pencegahan Sejak Dini Dengan Vaksinasi Agar Perempuan Indonesia Merdeka dari Bahaya Kanker Serviks

 

Pentingnya Pencegahan Sejak Dini Dengan Vaksinasi Agar Perempuan Indonesia Merdeka dari Bahaya Kanker Serviks

Kanker sampai saat ini masih menjadi momok yang menakutkan bagi semua orang. Belum lama ini tetangga di perumahan tempat saya tinggal juga meninggal akibat kanker serviks. Perlunya edukasi kesehatan sejak dini bisa menjadi penyelamat agar ketika tubuh kita memberikan sinyal ada sesuatu kita bisa bertindak cepat. Ini yang sering tidak disadari oleh kebanyakan masyarakat, baru ketahuan ada penyakit serius pada tubuh kita sudah dalam kondisi stadium lanjut.

Alhamdulillah saya mendapatkan kesempatan untuk hadir di kampanye edukasi kesehatan yang diadakan oleh PT Merck Sharp & Dohme (MSD) Indonesia dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bekerjasama dengan Bio Farma yang meluncurkan Kampanye Tenang Untuk Menang yang bertajuk Dukung Perempuan Indonesia Merdeka dari Kanker Leher Rahim. Yang diadakan dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, diadakan di The Ballroom Djakarta Theater – Jakarta.


Peluncuran kampanye ini dihadiri oleh para pemangku kepentingan dari berbagai sektor, mulai dari pemerintah diantaranya Pimpinan Komisi IX DPR; Kementerian Dalam Negeri; Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi; Kementerian Agama; Kementerian Keuangan; media serta perwakilan komunitas.,

 

Pentingnya Pencegahan Sejak Dini Dengan Vaksinasi Agar Perempuan Indonesia Merdeka dari Bahaya Kanker Serviks


Dukung Perempuan Indonesia Merdeka dari Kanker Leher Rahim

Kanker leher rahim atau kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang paling banyak menyerang perempuan di seluruh dunia.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kanker serviks menempati urutan terbanyak kedua yang dialami oleh perempuan, di mana terdapat sebanyak 36 ribu kasus kanker dengan tingkat mortalitas mencapai 20 ribu kematian di tahun 2022. Ini semacam menjadi warning untuk kita semua agar tidak mengganggap remeh penyebaran kanker serviks.

Tentunya ini menjadi salah satu beban pembiayaan kesehatan terbesar, dimana di tahun 2023 pengeluaran BPJS Kesehatan untuk penanganan kanker menghabiskan biaya sebesar Rp5,9 triliun. Untuk menanggulangi penyebaran penyakit berbahaya ini, pada 2023 lalu, Presiden Joko Widodo mendeklarasikan Rencana Aksi Nasional (RAN) Eliminasi Kanker Leher Rahim di  Indonesia (tahun 2023-2030), yang pelaksanaannya dipimpin oleh Kementerian Kesehatan.

 

Pentingnya Pencegahan Sejak Dini Dengan Vaksinasi Agar Perempuan Indonesia Merdeka dari Bahaya Kanker Serviks



Penyebab dari Kanker Leher Rahim atau Kanker Serviks

 

Kanker leher rahim atau kanker serviks adalah kanker pada serviks (leher rahim) bagian bawah pada rahim yang menghubungkan rahim dan vagina. Infeksi HPV adalah penyebab utama kanker serviks. 

Lebih dari 95% kasus kanker leher rahim atau kanker serviks disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus), tidak hanya penyebab kanker leher rahim HPV juga sebagai penyebab kanker lainnya seperti kanker anus, kanker vulva, kutil kelamin dan kanker vagina.

Pria dan wanita beresiko terinfeksi HPV, dimana 8 dari 10 pria dan wanita diperkirakan akan terinfeksi HPV semasa hidupnya. Perlu puluhan tahun agar infeksi HPV dapat berkembang menjadi kanker leher rahim.

 

"Kita bersama meneguhkan komitmen untuk melawan ancaman besar dalam dunia kesehatan di Indonesia yaitu kanker serviks," ujar George Stylianou - Managing Director MSD Indonesia.

 

MSD terus berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah Indonesia mengeliminasi kanker leher rahim di Indonesia. Kampanye edukasi kesehatan ‘Tenang untuk Menang’ yang diinisiasi MSD bersama Kementerian Kesehatan dan Bio Farma adalah ajakan kepada masyarakat untuk turut berpartisipasi aktif dalam upaya melawan penyebaran kanker leher rahim, salah satunya dengan melakukan imunisasi HPV. Kami percaya, partisipasi masyarakat dalam program imunisasi HPV ini merupakan langkah kecil yang akan membawa dampak besar, tidak hanya memberikan ketenangan secara individu karena kesehatannya terjaga, tapi juga berpartisipasi secara kolektif agar bangsa Indonesia bisa merdeka dan menang melawan kanker leher rahim.

Dengan imunisasi, risiko kanker serviks dapat dihindari dengan efektivitas lebih dari 90 persen sekaligus menghemat anggaran negara yang digunakan untuk penanganan penyakit tersebut.

 

Pentingnya Pencegahan Sejak Dini Dengan Vaksinasi Agar Perempuan Indonesia Merdeka dari Bahaya Kanker Serviks



Pentingnya Mengetahui Gejala Kanker Leher Rahim dan Pencegahannya

 

Kanker serviks merupakan musuh wanita Indonesia ujar dr. Ivander R. Utama, F. MAS, Sp.OG, MSc (dokter  spesialis Kebidanan & Kandungan) yang memaparkan tentang kanker serviks pada talkshow edukasi kesehatan ini di sesi kedua.

Kanker leher rahim atau kanker serviks tidak terjadi secara tiba-tiba tapi berkembang perlahan selama beberapa tahun, walaupun terkadang bisa terjadi dalam waktu yang lebih singkat.

Ketika seorang perempuan terinfeksi HPV tipe tertentu dan sistem imun tubuh tidak berhasil membunuh virus tersebut, maka HPV dapat mengakibatkan sel didaerah serviks menjadi abnormal. Bila tidak terdeteksi atau diobati secara dini, maka sel-sel abnormal ini akan berkembang menjadi prakanker dan secara bertahap menjadi kanker.


Pentingnya Pencegahan Sejak Dini Dengan Vaksinasi Agar Perempuan Indonesia Merdeka dari Bahaya Kanker Serviks


Terkadang kanker serviks tidak menimbulkan gejala apa pun, tetapi bisa juga menyebabkan perdarahan atau keputihan yang tidak normal. Perdarahan ini bisa berupa bercak atau pendarahan berat yang terjadi di antara periode menstruasi, setelah berhubungan seks, atau perdarahan setelah menopause. Segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat ketika mengalami gejala tersebut.

Penderita kanker tidak hanya pada perempuan tapi laki-laki. Berikut faktor resiko terinfeksi HPV pada laki-laki, antara lain:

  • Banyak partner seks
  • Tidak di sunat atau sirkumsisi
  • Pasangan seks yang menderita CIN (Neoplasia intraepitelial serviks)
  • Memiliki pasangan seks baru
  • Sejarah STI (Sexually Transmitted Infections)
  • Memiliki hubungan seks anal dengan laki-laki
  • Riwayat merokok

 

Pencegahan agar terhindar dari infeksi HPV, yakni:

  • Pencegahan primer yaitu dengan melakukan vaksinasi karena vaksinasi dapat membantu memberi perlindungan. Vaksinasi sebelum aktivitas seksual sangat ideal, namun untuk orang yang aktif secara seksual masih dapat menerima manfaat dari vaksinasi HPV. Konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum mendapat vaksinasi HPV.
  • Pencegahan sekunder yaitu dengan melakukan skrining dan terapi pada prekanker.

 

 

Program Eliminasi Kanker Serviks yang diintegrasikan dalam BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah)

 

Shadiq Akasya selaku Direktur Utama Bio Farma menyampaikan bahwa kolaborasi bersama MSD Indonesia, sejalan dengan Rencana Aksi Nasional (RAN) Eliminasi Kanker Leher Rahim yang diinisiasi Kemenkes pada tahun 2023. Bio Farma berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan vaksin yang dibutuhkan dalam rangka mencegah kanker serviks.

Dengan kolaborasi, produk-produk vaksin yang diproduksi oleh MSD Indonesia akan dilakukan transfer teknologi dan pengetahuan kepada Bio Farma sehingga memiliki lokal konten yang lebih tinggi guna menghasilkan vaksin buatan dalam negeri yang berkualitas.”. Dengan harapan agar semakin banyak cakupan vaksinasi bagi masyarakat, khususnya perempuan di usia produktif. Tahun 2023, pemerintah telah mencanangkan program eliminasi kanker serviks yang diintegrasikan dalam BIAS.


Pentingnya Pencegahan Sejak Dini Dengan Vaksinasi Agar Perempuan Indonesia Merdeka dari Bahaya Kanker Serviks


Dukungan terhadap RAN Eliminasi Kanker Leher Rahim disampaikan juga oleh Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena yang turut hadir sebagai narasumber pada acara ini. Sebagai pimpinan Komisi IX DPR RI, ia ingin menegaskan kembali dukungan penuh kami terhadap RAN Eliminasi Kanker Leher Rahim yang telah dicanangkan oleh Presiden RI pada bulan Desember 2023.

RAN Eliminasi Kanker Leher Rahim tahun 2023-2030 adalah langkah strategis yang melibatkan seluruh elemen masyarakat—pemerintah, swasta, organisasi masyarakat, hingga individu di komunitas.

Langkah ini merupakan bukti nyata komitmen kita untuk menyelamatkan perempuan Indonesia dari ancaman kanker leher rahim yang mematikan. Kami sangat mengapresiasi langkah Bio Farma dan dukungan MSD Indonesia dalam memproduksi imunisasi HPV dalam negeri. Kerjasama ini sejalan dengan kebijakan Indonesia untuk terus mengembangkan kapasitas dan kapabilitas produksi dalam negeri secara mandiri.

Pada kesempatan ini dr. Yudhi Pramono, MARS, selaku Plt. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Mewakili Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin menyatakan pada sambutannya, “Cakupan imunisasi HPV saat ini telah mencapai 90 persen untuk dosis pertama, dan 95 persen untuk dosis kedua yang menunjukkan imunisasi HPV ini diterima secara luas.

Dalam mewujudkan eliminasi kanker leher rahim diperlukan dukungan dan peran berbagai pihak untuk melakukan harmonisasi pelaksanaan imunisasi HPV, skrining HPV DNA, tata laksana lesi pra kanker dan kanker, sehingga dapat mencapai eliminasi kanker leher rahim yang tinggi dan merata.

Pada pelaksanaannya, RAN Eliminasi Kanker Leher Rahim mengusung empat pilar penting, dengan Pilar 1 berupa pemberian layanan berisi kegiatan vaksinasi, skrining dan tata laksana. Sebagai bagian dari pilar 1, Kemenkes menargetkan 90% anak perempuan usia 11 dan 12 tahun kelas 5 dan 6 atau setara, termasuk yang tidak bersekolah, menerima vaksin HPV lengkap secara gratis melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) .

Pada BIAS 2023, beberapa kota di Indonesia telah berhasil mencapai target 90% cakupan imunisasi HPV. Namun, sejumlah besar kota masih memiliki cakupan yang rendah dan belum mencapai target. Diperlukan upaya berkelanjutan dan peran aktif dari berbagai pemangku kepentingan dalam upaya membangun kesadaran di masyarakat terkait urgensi imunisasi HPV, guna mencapai cakupan yang lebih tinggi serta merata pada BIAS tahun ini yang dilaksanakan pada bulan Agustus.

Kampanye edukasi kesehatan ‘Tenang untuk Menang’ menjadi salah satu upaya kolaboratif, yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya imunisasi HPV, serta dampaknya bagi kualitas kesehatan generasi bangsa.

Perlu kerjasama banyak pihak sebagai pencegahan dini untuk anak-anak perempuan kita terhindar dari virus HPV sebagai penyebab kanker serviks. Pentingnya edukasi dan promosi kesehatan mengenai bahaya kanker serviks, yang utama adalah mengenai pencegahan dan deteksi dini.

Pentingnya penapisan atau skrining kesehatan untuk deteksi dini. Penapisan dilakukan dengan Pap smear sejak usia 21 tahun, diulangi setiap 3 tahun sampai usia 30 tahun. Kemudian skrining kanker serviks dapat dilakukan setiap 5 tahun hingga usia 65 tahun.


3 comments:

  1. Kanker serviks momok bgt buat kita para wanita ya, alhamdulillah kita dpt edukasi seputar kanker yg berasal dari HPV ini. Intinya harus segera deteksi dini dan vaksinasi HPV ya mbak

    ReplyDelete
  2. Kanker Leher Rahim atau kanker serviks sangat menakutkan buat semua perempuan ya, semoga kita semua bisa terhindar ya dengan melakukan vaksin HPV

    ReplyDelete
  3. Ternyata penyebabnya virus HPV ya, dan nggak hanya menyerang leher rahim. Jadi dapat ilmunya seputar kanker serviks.

    ReplyDelete

Mohon jangan berkomentar SPAM, terimakasih.