Thursday 24 November 2022

Satu Dekade Kampus Bisnis Umar Usman Perjuangan Melahirkan Muslimpreneur

 

Satu Dekade Kampus Bisnis Umar Usman



Menjadi pelaku usaha menjadi minat saya sejak dahulu, namun entah kenapa saya belum berhasil menjalankannya. Ada dua bidang yang saya minati yaitu fashion dan kuliner, semua sudah saya coba namun semua belum berhasil.

Paska kehilangan suami saya karena wabah Covid19, dengan modal yang ada saya mencoba berbisnis di bidang fashion dan kuliner, namun dengan minimnya pengalaman, ilmu dan juga tidak adanyanya rekan bisnis yang bisa saya ajak sharing, mungkin juga pikiran saya yang belum fokus, usaha yang saya jalani tidak berjalan dengan baik sampai akhirnya modalnya habis begitu saja alias merugi.

 

Ternyata dalam berbisnis modal bukan faktor utama meraih kesuksesan usaha tapi juga ilmu dan pengalaman menjadi point penting dalam berbisnis. Alhamdulillah pada Rabu (23/11/2022) saya mendapatkan kesempatan hadir dalam acara eksibisi UMKM para alumni kampus bisnis Umar Usman dan Konferensi Pers Satu Dekade Kampus Bisnis Umar Usman, dalam rangka menyebarluaskan semangat dan jiwa entrepreneurship kepada penduduk muslim Indonesia.

 

Satu Dekade Kampus Bisnis Umar Usman
Para narasumber (foto:dokpri)


Acara Konferensi Pers yang diadakan di Khadijah Learning Center, bertujuan untuk meningkatkan jumlah pengusaha di Indonesia dan mengajak stakeholder lain untuk bersama-sama berkontribusi dalam perjuangan melahirkan muslimpreneur. Turut hadir sebagai narasumber yaitu  Lily Zulaiha selaku Direktur Kampus Umar Usman, Ippho Santosa selaku Founder dan Inisiator Kampus Bisnis Umar Usman, Jamil Azzaini selaku Founder Kubik Leadership, Agus Pramono Owner Ayam Bakar Mas Mono, dan juga para alumni Kampus Bisnis Umar Usman.

 

 

Satu Dekade Kampus Umar Usman Melahirkan Muslimpreneur

 

Menurut penelitian Mc. Celland, Harvard University, sebuah negara akan mencapai tingkat kemakmuran jika minimal 2% jumlah penduduknya merupakan entrepreneur.

 

Pengusaha di Indonesia mencapai 3,55% atau sekitar 9,7 juta jiwa dari total populasi penduduk tanah air yang berjumlah 273 juta orang (data Kementerian Perindustrian, 2021). Namun, jika melihat pertumbuhan pengusaha di berbagai negara Asia, seperti Singapura (8,7%), Jepang (10%), dan Malaysia (6%), Indonesia masih terbilang cukup jauh tertinggal.

 

Sudah saatnya kita berbenah diri untuk menghadapi resesi ekonomi global yang diperkirakan akan datang pada tahun 2023. Di tengah situasi ketidakpastian ekonomi yang kian meningkat, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bisa menjadi penyelamat jika kehadirannya dapat dimaksimalkan.

 

Penduduk muslim lndonesia saat ini tercatat sebanyak 237 juta jiwa atau setara dengan 86,9% (Kemendagri, 2021), tetapi dari sepuluh pengusaha yang meraih kekayaan tertinggi di Indonesia hanya terdapat satu yang merupakan seorang muslim. Ini menjadi tantangan tersendiri untuk melahirkan para pelaku bisnis muslim atau muslimpreneur.

 

Kampus Bisnis Umar Usman sebagai penyelenggara pendidikan profesional yang fokus melahirkan pengusaha muslim (muslimpreneur) mengambil peran penting untuk turut serta memecahkan problematika tersebut. Selama 10 tahun ini, Kampus Bisnis Umar Usman telah berupaya memberikan sumbangsih besar bagi peningkatan jumlah muslimpreneur di Indonesia melalui One Year Program (Kuliah satu tahun menjadi pengusaha) dengan kurikulum terbaik dan aplikatif.

 

Dalam satu dekade ini pun, Kampus Bisnis Umar Usman telah meluluskan sekitar 900 peserta didik. Mereka telah mendapatkan praktik, pembelajaran, dan pembekalan komprehensif untuk menjadi muslimpreneur.

 

Indonesia akan memasuki puncak bonus demografi pada 2030 mendatang, pada saat itu jumlah penduduk berusia produktif akan lebih banyak daripada usia non produktif.

 

Lily Zulaiha selaku Direktur Kampus Umar Usman dalam sambutannya mengatakan, bahwa Kampus Umar Usman hadir untuk menciptakan pengusaha berkarakter dengan menyebarkan dan membangun semangat entrepreneurship. Memperingati 1 dekade dalam menyebarkan dan membangun semangat entrepreneurship, akan banyak program yg sifatnya kolaborasi dan sinergi sehingga dapat meningkatkan jumlah pengusaha khususnya di Tangerang Selatan maupun di Indonesia.

 

Satu Dekade Kampus Bisnis Umar Usman
Ippho Santosa (foto:dokpri)

Kampus Bisnis Umar Usman didirikan pada tahun 2013 oleh seorang Motivator dan Penulis Buku Mega Bestseller 7 Keajaiban Rezeki, Ippho Santosa, dan diinisiasi oleh Dompet Dhuafa. Dalam sambutannya Ippho Santosa mengatakan bahwa sudah sejak zaman Rasulullah SAW hingga para sahabat nabi memilih usaha melalui perniagaan (perdagangan). Pemberian nama Umar Usman yaitu dari 2 (dua) orang sahabat Rasulullah SAW yang merupakan Entrepreneur terbaik sepanjang zaman, Khalifah Umar bin Khattab dan Khalifah Usman bin Affan.

 

Kampus Bisnis Umar Usman sebagai lembaga pendidikan non formal yang berfokus untu melahirkan pengusaha berkarakter, mengambil peran sebagai wadah bagi para pemula untuk berproses menjadi seorang pengusaha. Hal ini kami lakukan untuk mempersiapkan para pemuda agar lebih siap menghadapi persaingan di masa mendatang.

 

Salah satu upaya untuk bertahan dari ancaman resesi ini adalah dengan menjadi pengusaha. Merujuk kepada salah satu hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bahwa 9 dari 10 pintu rezeki adalah melalui perniagaan (perdagangan).

 

Hal ini menjadi poin penting yang patut mendapat perhatian lebih dan kaum muslim sebagai penduduk mayoritas, namun belum banyak yang berkiprah menjadi pengusaha.

 

Pemerintah Kota (PEMKOT) Tangerang Selatan turut mendukung untuk melahirkan muslimpreneur di Indonesia. Perwakilan PEMKOT yaitu Mukoddas Syuhada selaku Staf Ahli Wali Kota Tangerang Selatan Bidang Ekonomi Pembangunan dan Keuangan, mengungkapkan para entrepreneur di Indonesia harus cakap dengan teknologi digital atau melek digital. Di era digital seperti sekarang ini dengan teknologi digital semua bisa diakses secara global, hingga ke seluruh dunia.

 

Pada kesempatan kali ini Jamil Azzaini selaku Founder dari Kubik Leadership, mengatakan untuk melahirkan pengusaha atau muslimpreneur yang berkarakter, perlu adanya pengajaran yang maksimal tidak hanya teori tetapi juga perlu adanya perubahan mindset yang harus dimiliki para pebisnis. Bisnis itu tidak hanya soal profit tapi bagaimana bisnis tersebut memiliki makna, memiliki tujuan, Jadi yang difokuskan lebih ke benefit, merubah mindset dari money ke meaning, profit ke benefit.

 

 

Pagelaran Produk UMKM Para Alumni Kampus Bisnis Umar Usman

 

Kampus Bisnis Umar Usman dengan Program Kuliah 1 Tahun Jadi Pengusaha, didirikan dengan tujuan mencetak para Pengusaha muda yang mandiri dan berkarakter.

 

Satu Dekade Kampus Bisnis Umar Usman
Affan Arisga (foto:dokpri)

Affan Arisga, alumni Kampus Bisnis Umar Usman, yang telah sukses membangun brand minuman kekinian dengan nama “Munim Indonesia” berbagi pengalamannya dalam membangun bisnisnya. Kini brand Munim telah dilirik investor, pada tahun 2023 telah disiapkan 300 cabang kemitraan.


Satu Dekade Kampus Bisnis Umar Usman
Produk UMKM Alumni Umar Usman (foto:dokpri)


Selain Munim Indonesia, banyak produk-produk UMKM makanan dari peserta alumni lainnya, antara lain Keribi makanan ringan berbahan dasar ubi, Pathis Chocolade, Rafins Snack, Putrimede, Alemona, Melfi, Kripik Si Kitting dan Jamuslimah. Ada juga produk UMKM fashion antara lain Hijacket dan Rajutmu.

 

Senang sekali saya bisa mendapatkan wawasan tentang bisnis dari para motivator handal seperti Ippo Santosa, Jamil Azzaini dan Mas Mono. Membangkitkan semangat berbisnis saya untuk memulai lagi.


No comments:

Post a Comment

Mohon jangan berkomentar SPAM, terimakasih.