Friday 7 September 2018

Memahami Karakteristik Anak Di Era Digital


Memahami Karakteristik Anak Di Era Digital


Hadir di acara parenting selalu memberikan nilai lebih dan banyak manfaat yang bisa diambil dan pastinya menambah wawasan saya di dunia parenting. Sebagai orang tua baru tentunya menyenangkan sekali buat saya. Pada akhir Agustus lalu saya berkesempatan menghadiri acara Mom Blogger Gathering yang berlokasi di SIS Bona Vista bekerjasama dengan Blogger Perempuan.

Talksownya sangat menarik dengan narasumber seorang Psikolog cantik dan juga penulis Buku Raising Children in “Digital Era” yaitu Elizabeth T Santosa yang akan membahas tentang seputar pengaruh gadget pada anak.

Tema yang menarik banget nih, kebetulan anak perempuan saya lagi merengek terus minta dibelikan smartphone karena melihat teman-temannya diperbolehkan oleh orang tuanya untuk memiliki smartphone sendiri. Sampai saat ini sih belum dikabulkan permintaanya sama suami saya, masih bisa dialihkan sehingga putri saya bisa sedikit lupa sama keinginannya memiliki gadget sendiri.

Acara talksow berlangsung seru maklum yang hadir para mom blogger yang kesehariannya pastinya berhubungan dengan anak. Pembahasannya bukan hanya tentang pengaruh gadget pada anak tapi juga pengaruh TV pada anak-anak yang sering kali terabaikan oleh kita.


Mengenal karakterisitik anak di era digital, antara lain:
  • Memiliki ambisi besar untuk sukses
  • Generasi baru mencintai kepraktisan
  • Berperilaku instan -> speed
  • Cinta kebebasan
  • Percaya diri
  • Keinginan besar untuk mendapatkan pengakuan
  • Digital dan teknologi informasi.


Selama ini sebagian ornag tua menganggap gadget punya pengaruh buruk pada anak, sehingga sebagian orang tua melarang atau membatasi anaknya dalam penggunaan gadget. 
Sebenarnya bila kita bisa mengawasi penggunaan gadget pada anak untuk hal-ha yang positif atau permainan yang berdampak positif boleh-boleh saja loh mom anak menggunakan gadget. Apalagi anak kita hidup di era digital seperti sekarang ini.


Tips saat menggunakan sosial media dan internet :
  • Penggunaan media sosial bukan untuk anak dibawah 13 tahun
  • Aplikasikan pengaturan dasar
  • Setting privasi dalam aplikasi sosial media
  • Gunakan filtering software untuk membatasi website yang bisa diakses
  • Tidak mengggunakan laptop di kamar untuk anak dibawah 14 tahun
  • Sebagai orangtua perlu jeli untuk memperhatikan situs-situs yang sering ia kunjungi dan orang-orang yang
  • berkomunikasi dengannya
  • sebagai orangtua kita wajib mencontohkan perilaku teladan dalam menggunakan sosial media
  • Batasi penggunaan gadget pada anak
  • Bicarakan bahaya online pada anak
  • Sebagai orang tua kita juga harus melek teknologi.


Ketika anak menginginkan sesuatu jangan langsung memberikan kemudahan dengan langsung mengabulkan keinginan anak. Kita perlu menjadikan anak mempunyai usaha untuk memenuhi keinginannya misalnya dengan menabung dahulu untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Setiap anak akan melewati phase-pahse tertentu pada kehidupannya. Ketika anak mulai nakal berikan konsekuensi pada mereka, misalnya ketika mereka melakukan kesalahan jangan luapkan emosi kita dengan melampiaskan kemarahan pada anak karena itu bukan solusi yang baik. Berikan anak hukuman berupa beban pekerjaan, misalnya dengan membantu kita membersihkan kamar mandi atau mencuci piring.

Pengaruh buruk lainnya dari pengenalan internet dan sosial media yang terlalu dini pada anak yaitu Bully atau Cyberbully, Pornografi dan adiksi dan juga Sexting.

Pentingnya sebagai orang tua kita mengetahui pilar pendidikan pada anak agar mereka mendapatkan kasih sayang dan juga stimulasi cara berpikir anak biar mereka bisa menyelesaikan masalah mereka sendiri dan juga anak tidak mudah baper.



SIS BONAVISTA

SIS kepanjangan dari Singapore Intercultural School yang merupakan sekolah internasional yang menggunakan 3 bahasa dalam aktifitasnya sehari-hari yaitu bahasa Inggris, bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia. 

SIS ada di Jakarta yang tersebar di  3 (tiga) area yaitu di Bonavista, Kelapa Gading dan Pantai Indah Kapuk. Untuk yang di wilayah luar Jakarta SIS juga hadir di Kota Cilegon, Medan, Palembang dan Semarang.


Singapore Intercultural School Bona Vista  terdiri dari Preschool hingga IB Diploma Programme (DP) untuk usia 16 – 19 tahun. Setiap kelasnya terdiri dari 24 anak dengan satu guru dan satu asisten guru.

Sistem pendidikan SIS yaitu mengadopsi kurikulum pendidikan Singapura dan sistem kurikulum Pemerintahan Indonesia. Ada  dua jenis tahun ajaran akademik di sini, tahun ajaran akademik pertama dimulai dari Januari hingga Desember dan Agustus hingga Juni.

Siswa SIS di awal pendidikannya , memusatkan pada penguatan fondasi matematika, sains, dan bahasa Inggris + program kesenian dan olahraga. Di sekolah menengah, siswa SIS akan diperkenalkan pada kurikulum Cambridge. 


Dilanjutkan dengan diploma International Baccalaureate (IB). SIS Group of Schools telah diakui sebagai lembaga pendidikan Internasional yang berkualitas melalui program Sertifikat Sekolah Umum Internasional (IGSCE) dan International Baccalaureate (IB).



2 comments:

  1. Anak di era digital memeang perlu pengawasan orangtua tapi juga pemahaman orangtua terhadap manfaat gadget untuk anak itu lebih penting biar tidak salah mendownload applikasi

    ReplyDelete
  2. Wah, masya Allah keren yah sekolahnya.. Iya nih, anak kecil zaman now rata-rata udah akrab dengan gadget, hehe. Tapi anakku yang baru kelas 1 SD belum aku kasih bebas pegang gadget sih. Paling dia pake hp untuk main game, itupun gak lebih dari satu jam.

    ReplyDelete

Mohon jangan berkomentar SPAM, terimakasih.