Monday 10 August 2015

HIPERPLASIA ENDOMETRIUM





Saya mau berbagi cerita sedikit mengenai penyakit yang sering saya alami. Semoga share saya ini bisa membuat para wanita lebih aware pada kesehatannya. Ketika masa menstruasi mulai terlihat janggal dan tidak normal jangan tunda dan jangan segan untuk segera cek ke dokter. Jangan terlanjur telat cek ke dokter seperti saya karena traumatic merasa tidak nyaman periksa ke bagian obgyn karena banyak dokter koas, dan ternyata tidak semua rumah sakit seperti itu. Bisa jadi ada suatu masalah yang semakin cepat direspon akan semakin memperkecil kemungkinan suatu penyakit. Setelah sekian lagi mengalami saya baru ‘ngeh’ kalau yang saya alami ini adalah hyperplasia endometrium. Kasus ditahun 2007 dulu kurang lebih sama, Cuma rumah sakitnya kurang spesifik mendiagnosa hanya di bilang hipermenorrhea.
Hyperplasia adalah penebalan dinding rahim karena hormonal yang tidak seimbang antara hormon estrogen dan hormon progesterone yang dihasilkan oleh ovarium. Perubahan level kedua hormone ini tiap bulan mengatur siklus menstruasi, bila hormone estrogen lebih dominan atau tubuh memproduksi estrogen lebih banyak dari progesterone maka sel-sel endometrium akan terstimulasi untuk bertumbuh dengan sangat cepat.

Setiap bulan setelah menstruasi, endometrium akan menebal sampai ukuran tertentu sebagai persiapan tempat menempelnya hasil pembuahan, ketika tidak terjadi pembuahan maka lapisan ini akan luruh atau rontok sebagai darah haid. Pada kasus hyperplasia endometrium ini lapisan dinding rahim menebal secara tidak normal, ketika lapisan yang terlalu tebal maka pembuluh darah tidak bisa mencapai lapisan terluar sehingga lama-lama lapisan terluar ini luruh dan terjadilah pendarahan.

Gejala dari hyperplasia endometrium ini diawali dengan siklus menstruasi yang tidak teratur, menstruasi terus menerus dalam jumlah banyak disertai flek atau gumpalan darah yang abnormal, terkadang banyaknya flek yang abnormal memicu psikis saya semakin stress sampai takut kalo harus ke toilet. Karena banyaknya darah yang keluar hingga memicu gangguan sakit kepala serta mudah lelah dan sebagainya. Tapi jangan salah tidak menstruasi dalam jangka lama juga patut diwaspadai merupakan gejala hyperplasia endometrium, segera cek ke dokter untuk mencegah kemungkinan terburuk. Hyperplasia endometrium bisa dialami oleh siapa pun baik wanita yang sudah memiliki anak maupun belum.
 
Terlalu stress atau bahkan kelebihan berat badan juga turut memicu penyakit ini, kelebihan berat badan membuat produksi hormone esterogen berlebih, mungkin ini yang berulangkali dokter menyuruh saya diet. Standar berat badan  saya 55kg, kali ini mencapai 65kg, sepertinya cukup perjuangan untuk mencapai berat semula, sampai sekarang belum berhasil diet baru turun 1kg :D
Ketika menstruasi saya semakin panjang dan parah hingga mengalami pendarahan, begitu periksa ke dokter, maka dokter mengambil tindakan untuk segera kuretase, karena ketika pemeriksaan ultrasonografi (USG) penebalannya sudah sangat mengkhawatirkan. Hanya kuretase jalan terbaik yang harus dilakukan untuk membersihkan penebalan dinding rahim. Saya butuh waktu satu hari untuk menyetujui tindakan itu, berbagai hal berkecamuk dipikiran saya. Kalau saja saya ikut casting iklan menjadi orang pesakitan dijamin langsung lolos seleksi hehe..seharian semaleman saya tumpahin airmata ga berenti mengalir, apa lagi kalau ada temen yang bertanya “sakit apa ri, ko bisa”..huaa jawabannya makin bercucuran deh airmata.

sebelum tindakan kuretase

Keinginan untuk sehat membuat saya mengambil keputusan bulat untuk menerima tindakan kuretase. Dokter juga memberikan pilihan peralatan yang “aman” untuk saya, karena status saya yang masih sendiri hingga digunakanlah alat khusus yang tidak akan merusak sesuatu yang sangat berharga untuk saya, walaupun saya sendiri sudah bulat tekadnya tidak memikirkan hal tersebut, jodoh mah ga kemana pikir saya, bismillah saja.

Karena dikhawatirkan saya panik saat diambil tindakan maka dilakukan bius total. Operasinya hanya berlangsung kurang dari lima belas menit. Setelah dilakukan kuretasi maka tindakan selanjutnya adalah biopsi atau pengambilan sel jaringan rahim untuk dikirim ke lab patologi anatomi, untuk diperiksa apakah ada indikasi berbahaya yang bersifat ganas atau tidak.

setelah tindakan
Pasca operasi dilakukan beberapa kali check up dan pengulangan pemeriksaan ultrasonografi untuk memastikan bahwa rahim saya sudah benar-benar bersih. Setelah dinyatakan bersih dengan pedenya saya kembali beraktifitas seperti biasanya, saya lupa bahwa diluarnya sehat belum tentu didalamnya sudah full sehat juga, karena kurang istirahat dan tidak melakukan bedrest dengan benar maka kesehatan saya on and off lagi, sering sekali saya mengalami Dismenore nyeri perut bagian bawah karena kram rahim, membuat hari-hari saya berantakan, merasakan sakit yang luar biasa rasanya ingin teriak tapi tidak bisa, untuk meredakan sesaat sering mengompres perut bagian bawah dengan botol yang diisi air panas, sampai kembali cek ke dokter untuk diberikan obat pereda nyeri dengan berbagai macam dari yang diminum sampai yang lewat belakang. Keadaan ini cukup membuat pekerjaan inti saya dikantor dan kegiatan saya di dunia ngeblog istirahat total. Sampai sekarang saya masih menjalani terapy obat selama tiga bulan. Semoga saya bisa sembuh total hingga bisa beraktifitas full kembali.

Kembali mengalami hyperplasia setelah sebelumnya saya pernah mengalaminya juga di tahun 2007, membuat saya tersadar arti sebuah kesehatan. Mulai memperbaiki kinerja pekerjaan dengan istirahat yang cukup, memperbaiki pola makan yang berantakan. Mulai belajar pola makan sehat dengan memperbanyak makan sayur dan buah serta stop makanan junk food, no MSG dan menghindari makanan yang memicu kekacauan hormonal.

Ini cerita saya, semoga bisa bermanfaat untuk teman-teman dan mulailah hidup sehat, tidak ada kata terlambat untuk menyadarinya. Kembali menyadari bahwa sehat itu mahal :)

29 comments:

  1. Replies
    1. makasih teh tetty..alhamdulillah sdh melewati masa2 sulit :)

      Delete
  2. Huaaa....kok ciri2nya ada pada diriku mb Ria. Haid nggak teratur, sering nyeri...daaan kelebihan berat badan *ish ini mah penyakit dari jaman dulu (gendut)
    Semoga lekas pulih ya mb Ria..*kiss kiss hug hug

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hayoo mb ika cek ke dokter,,,yukk diet bareng byk mam buah ky kmren mba ika hihi.. mksih mb ika sayang #big hug#

      Delete
  3. Tetap semangaaaat mbak riaaa. Semoga Allah segera memberikan kesembuhan total buat mbak. Biar bisa full aktifitas lagi :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih banyak mba qori sayang ,,, Aamiin :)

      Delete
  4. aku juag pernah mengalami , dan aku baca dari banyak pengalaman orang lain yang kuret dan ternyata berulang kembali. membayangkan itu ada rasa takut. Tapi saat dilihat hanya penebalan saja, tapi aku malah memutuskan untuk diambil rahimnya saja, behubung aku juga sudah punya anak. tahunya setelah diambil dan diperiksa apatologi anatominya ada miom yang sudah cukup besar yang saat di USG tak tampak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mba tiraaa ko bisaa di USG ga kliatn miomnya...Subhanallah aq bs merasakan perjuangan mb tira,, peyukk :*

      Delete
  5. Syafakillah Mbak Ria, semoga Allah memberikan kesembuhan yang mudah untukmu :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. aamiin ..trimakasih doanya mba arifah, smoga mba jg selalu dilimpahkan kesehatan yaa :)

      Delete
  6. trimakasih mb viaa..iya aamiin mba, smoga bermanfaat ya :)

    ReplyDelete
  7. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  8. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya abis terapy ngaco nh -mba cherry,,ke dkter lg aja dh :(

      Delete
    2. This comment has been removed by the author.

      Delete
  9. semangat ya mbak, aku juga dlu pernah kena tp belum telat jadi wkatu itu cuman dikasi obat apa gitu tanpa kuret

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah ya mba Anisa bisa diketahui sejak dini

      Delete
  10. sgt menginspirasi mbak ria, oh ya pas di pa hasil kuretnya gimana hasiln
    ya ya?

    ReplyDelete
  11. Assalamu'alaikum mna Ria, saya jg bulan Agustus kemaren di kuret karena hiperplasia endometrium. Lalu terapi obat Norelut selama 3 bulan. Baru minum Norelut 1,5 bulan, saya haid, sudah dua minggu lebih belum berenti juga. Jadi kepikiran nih mba..

    ReplyDelete
  12. Aq juga mengalami hal yang sama dengan mba sekarang...dianjurkan kuret tapi belum berani...ada gak ya obat herbal yang bisa membantu mengobati penyakit ini selain obat dokter?

    ReplyDelete
  13. Mau tanya apakah skrg hiperplasia nya sembuh total? Soalnya aku udh terapi obat 3 bulan trus beberapa bulan normal, trus lama kelamaan kembali lg hiperplasia nya..

    ReplyDelete
  14. Halo kak, saya bulan ini divonis dinding rahim tebal karena mens yg tdk teratur dan bergumpal, dan sama kak kasusnya saya jg msh sendiri,boleh minta kontak untuk tanya tanya lebih lanjut tdk kak?terimakasih

    ReplyDelete
  15. Mb Ria minta no kontaknya boleh?

    ReplyDelete
  16. Adik saya juga d bilang hiperplasia endometrium, blm mnikah, usia 26thn, sdh 5bulan haid 2x dlm sbulan, tp haid yg kduany itu hnya flek2 slama 3-4harian. Dari usg ketebalan dinding rahin 1.34cm dimana normalnya 0.8cm. Mbak2 berapa ya ketebalan dinding rahimny? Adik saya di kasih obat cyclo proginova, tp baru mulai d suruh makan pada haid hari k-2 selama 21hari selama 3bln brturut2. Klw mbak2 gimana cara makan obatnya? Dan berapa ketebalan dibding rahim saat d usg? Bisa y minta kontak WA nya utk sharing?

    ReplyDelete
  17. Imah
    Mbak saya telat mentruasi 2 minggu lalu saya USG saya kira saya hamil ternyata kata dokternya itu penebalan dinding rahim dan dokternya bilang mungkin mbaknya mau menstruasi.
    Trs saya dikasih obat hormon.
    Trs pertanyaan saya apa setiap wanita kalau mau mentruasi slalu mengalami penebalan dinding rahim ?
    L

    ReplyDelete
  18. Hallo Mba salam kenal... mau share pengalaman mba donk,mba nya kan sempet dikuret 2007, bagaimana skrg ditahun 2019, apakah hyperplasianya sembuh total?

    ReplyDelete
  19. Saya di diagnosa oleh dokter Kandungan katanya Pebebalan dinding rahim dan harus di kuret tapi yg saya takut kan kalau di Kuret bisa kambuh lagi mbak @Ria Buchari

    ReplyDelete

Mohon jangan berkomentar SPAM, terimakasih.