Friday 19 June 2015

MENANTI KEHADIRAN MAS GAGAH DI LAYAR LEBAR







Obrolan bersama teman-teman di komunitas Blogger Muslimah mengenai cerpen karya bunda Helvy Tiana Rosa, seolah mampu membawa saya ke sosok pigur seorang laki-laki super keren yang bernama mas Gagah. Pertama kali saya membaca kisah mas Gagah dipertengahan tahun dua ribu tiga belas via buku kumpulan cerpen yang diterbitkan oleh Asma Nadia Publishing House. Cerpen Ketika Mas Gagah Pergi adalah karya Bunda Helvy Tiana Rosa, lewat goresan tangan bunda Helvy cerpen ini menjadi sangat hidup dan fenomenal, ceritanya sangat mengharu biru dan tokoh mas Gagah Perwira Pratama sangat kharismatik, dan merupakan sosok cowok paling keren idola semua remaja putri, tidak ada yang tidak menyukai sosok mas Gagah, idolanya tanpa kenal lintas usia dan gender, mungkin karena sosok mas Gagah yang supel dan pandai bergaul. 

Tokoh Gita sebagai adik semata wayang mas Gagah yang tomboy seperti cerminan saya ketika memasuki bangku Sekolah Menengah Atas yang hanya punya koleksi rok hanya seragam sekolah saja hehe, pakaian kebesarannya ya jeans belel dan sepatu kets.

Lewat tokoh Nadia, kakak Tika sahabatnya Gita saya bisa mengambil pelajaran, ketika orang suka menggoda memanggil kita dengan embel-embel  “Bu Haji” karena kita berhijab, kita tidak boleh bête harusnya malah disyukuri karena itu merupakan doa yang baik ya. Cerita yang sama suka saya alami setiap saya melintas di area kompleks perkantoran tempat saya bekerja kadang suka sebel kalau ada yang menggoda tiap saya melintas didepan kantor mereka, selalu saja kata-kata yang sama diucapkan “Assalamualaikum baru dateng bu haji, ga kesiangan” biasanya saya hanya senyum aja, daripada saya tanggapi ucapannya nanti yang ada mereka makin ramai godain saya.





KETIKA MAS GAGAH PERGI

Sosok mas Gagah diceritakan adalah seorang mahasiswa tingkat akhir, selain diberikan paras rupawan mas Gagah juga merupakan cowok yang mandiri dan seorang kakak yang baik yang menjadi panutan bagi Gita, dan tentu saja menjadi idola rekan-rekan Gita disekolah. Namun sosok mas Gagah yang gaul dan modern tiba-tiba berubah drastis ketika pulang dari Madura, karena ketika kunjungannya ke kota Madura untuk survey mengenai perencanaan bangunan besar bersama salah satu profesor dan Kontraktor, tak disangka disana mas Gagah disana bertemu kyai hebat yaitu kyai Gufron, yang mampu merubah perjalanan spiritual keagamaannya menjadi lebih religius.




Pada awalnya Gita sangat menentang perubahan yang ada pada diri mas Gagah, tapi lambat laun dengan berjalannya waktu dan pengetahuan agamanya yang semakin bertambah lewat bantuan sahabatnya Tika, akhirnya Gita mulai berubah begitu juga dengan mama. Tapi ketika hidayah datang menghampiri Gita disaat hari istimewanya, mas Gagah sosok kakak yang sangat ia sayangi harus pergi untuk selamanya karena kecelakaan yang dialaminya.


MENCARI SOSOK PEMERAN MAS GAGAH

Berita tentang pencarian sosok mas Gagah yang bisa mewakili kriteria mas Gagah dalam cerpen akan segera diwujudkan dalam bentuk film layar lebar. Audisi pencarian sosok mas Gagah dan para pemain kuncinya dilakukan secara online casting melalui Youtube, peserta audisinya mencapai lebih dari 300 orang yang berasal dari dalam dan luar negeri, setelah online casting ditutup pada akhir Mei lalu, tim film KMGP yang terdiri dari produser, sutradara dan tim penulis skenario sepakat memilih 12 kandidat yang paling potensial.




Untuk karya seorang bunda Helvy Tiana Rosa yang sangat terkenal, tentunya banyak production house yang berminat untuk mengangkat karya cerpen Ketika Mas Gagah Pergi menjadi  sebuah film layar lebar, tapi sebagai orang yang menulis ceritanya tentunya bunda Helvy tidak ingin kalau demi nilai komersil tapi cerita film KMGP berubah dari cerita aslinya. Untuk itulah maka bunda Helvy mengadakan donasi untuk membuat film KMGP demi mempertahankan ruh novellet tersebut dalam film.

Dukungan banyak mengalir demi terlaksananya film KMGP, dari para penulis besar seperti  Habiburahman el Shirazy atau yang biasa disapa kang Abik yang sukses dengan novel dan film Ayat-Ayat Cinta, serta dukungan penuh dari bunda Asma Nadia serta beberapa komunitas yaitu Forum Lingkar Pena, serta komunitas One Day One Juz (ODOJ) juga secara resmi mendukung Patungan Bikin Film KMGP.

Kami dari komunitas Blogger Muslimah juga sangat mendukung film KMGP menuju layar lebar :)


10 comments:

  1. Iya, saya juga gak sabar liat film ini...

    Btw, izin follow blognya untuk #salingfollow blog, ya. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. haii mba nia..iya ga sabar ya mw liat pemeran mas gagahnya hihi..yukk saling follow mba nia nti aq meluncurr yaa ;)

      Delete
  2. sering lihat nih postingan soal mas gagah ditimeline mba, sblmnya penasaran sapaa sih mas gagah eh ternyata hahha....

    ReplyDelete
    Replies
    1. pgn kenalan ya mba sm mas gagah hihi..nnti tunggu filmnya aja mba handdriati,,mksh ya mba udh mampir :)

      Delete
  3. Saya baru denger soal Mas Gagah ini mbak. *telat banget yak* salam kembali ya Mbak Ria.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya lg proses itu filmnya, slm kenal jg mas febrian :)

      Delete
  4. Dulu suka baca cerpen Mbak Helvy di Annida. Tapi novel ini belum pernah baca hihihi.

    Btw, salam kenal Mbak. Sekalian mau minta di follow back ya Mbak hi hi (ngarep), baru manjat thread follow-follow an di KEB. Terima kasih :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. slm knl jg mba heni..siap meluncur nihh hehe

      Delete

Mohon jangan berkomentar SPAM, terimakasih.