Wednesday 27 September 2017

Mengenali Lebih Dekat Perilaku Anak di Usia Pra Sekolah


Mengenali Lebih Dekat Perilaku Anak di Usia Pra Sekolah


Dunia anak adalah bermain, bebaskan segala aktifitas mereka agar mereka bisa mengeksplor kemampuannya. Karena dimasa tumbuh kembangnya anak perlu banyak mengekplore kemampuan mereka, melalui berbagai macam aktifitas bermain anak melatih kemampuan fisik dan motoriknya, dan mengasah keterampilan sosialnya serta memperlancar komunikasinya.



Kamis (14/09/2017) saya berkesempatan hadir di acara Clozette gathering bersama Parenting Club yang berlokasi di Harlequen Bistro, Kemang. Tema acara tentang “Kenali Perilaku Anak Usia Pra Sekolah” dengan bintang tamu seorang artis muda yang juga seorang ibu muda dengan satu anak yaitu Ayudia Bing Slamet dan juga narasumber ibu dr. Rini Sekartini Sp.A (K).


Ayudia Bing Slamet (foto:dokpri)

Ayudia hadir bersama putranya Dia Sekala Bumi yang lucu, Ayudia tampak antusias berbagi cerita tentang tumbuh kembang Sekala. Ayudia sudah mencoba Smart Strength Finder, dan Sekala ternyata cenderung mempunyai minat di bidang musik.

Dan di acara ini mom blogger diberikan kesempatan membawa anak, sebenarnya ini suatu kesempatan yang langka, karena di banyak acara biasanya justru tidak diperbolehkan membawa anak. Diacara anak-anak diberikan tempat khusus untuk bermain yang ditemani para kaka pembimbing, di arena bermain ini anak-anak diberikan kesempatan untuk bermain sepuasnya, karena banyak area permainan yang telah disiapkan.

dr. Rini Sekartini Sp.A(K) - foto.dokpri

Disaat para mom konsen mendengarkan sharing dari para narasumber, anak-anakpun riang bermain ditemani para kakak pembimbing dari parenting club, jadi para mom juga tidak khawatir apalagi melihat anak-anak bermain dengan riangnya. dr. Rini Sekartini Sp.A(K), menjelaskan tentang tumbuh kembang anak semenjak dari dalam kandungan, dan pentingnya ibu hamil untuk selalu menstimulasi janin dalam kandungan dengan cara mengajak berkomunikasi, dan mendengarkan musik serta memberikan asupan nutrisi dan gizi yang baik.

Oiya tadi mom Ayudia sempat mencoba Smart Strength Finder ya, Smart Strength Finder adalah website yang dibuat Wyeth untuk membantu para orang tua untuk dapat mengenal kepintaran anaknya, karena di sana terdapat tools yang disebut Smart trength Finder, kita bisa melakukan tes kepintaran ini di website  Parenting Club. Smart Strength Finder adalah tool yang dirancang oleh Thomas Amstrong, Ph.D Hanya dengan menjawab pertanyaan seputar perilaku si kecil dan lakukan secara berkala, melalui www.parentingclub.co.id kita dukung kepintaran akal, fisik, dan sosial si kecil.




dr. Rini Sekartini Sp.A (K) juga menjelaskan tentang pentingnya 1000 hari pertama dengan pemberian stimulasi dan nutrisi. Dan juga pentingnya sebagai ibu kita memberikan asi eksklusif selama 2 tahun serta memberikan MPASI setelah anak berusia diatas 6 bulan, agar anak mendapatkan kebutuhan nutrisi dan gizi yang baik untuk pertumbuhannya. Ingat ya mom pola makan yang baik adalah 5 - 6 kali dalam sehari dengan nutrisi yang optimal sesuai usianya. 




Sebagai orang tua kita juga harus banyak memberikan perhatian perkembangan anak. Patut di ingat ya mom kepintaran setiap anak itu berbeda, jadi jangan bandingkan anak kita dengan anak seusia yang lainnya.




Mom mari kita kenali perilaku anak pra sekolah, dan mulai perkenalkan anak pada anak seusianya mulai dari usia 3 tahun. Di rentang usia anak 1-3 tahun adalah kesempatan terakhir kita untuk mengkoreksi dan mengejar kemampuan anak yang tertinggal agar anak tidak kesulitan saat mulai bersekolah. Usia pra-sekolah anak ada di sekitar usia 3 - 6 tahun, ciri khas dari perilaku anak di usia ini adalah kurang konsentrasi, aktif dan selalu mencari tahu tentang banyak hal.

Kita sebagai orang tua juga harus waspada dengan perilaku anak di usia pra sekolah, bila memiliki tanda-tanda sebagai berikut:
  • Belum bisa memegang pensil dengan ibu jari dan jari telunjuk.
  • Sangat kesulitan untuk coret-coret.
  • Belum bisa membuat kalimat dari tiga kata.
  • Belum bisa meniru gambar lingkaran.
  • Sangat mudah distraksi dan tidak dapat konsentrasi pada sebuah aktivitas, untuk kurun waktu lebih dari 5 menit.
  • Tidak dapat menceritakan tentang aktivitas sehari-hari.






Diruang bermain anak-anak diajak bermain dan bercerita oleh bapak Budi seorang pendongeng anak, Pak Budi di ruang bermain anak, mengajak anak-anak berbicara secara storytelling. Pak Budi juga sharing tentang cara membuat alat bermain yang bisa dimanfaatkan dari barang-barang disekitar kita, tanpa harus membeli mainan mahal, sangat kreatif ya.






Saya senang sekali bisa diberikan kesempatan ikut di acara Clozette Indonesia, saya banyak mendapatkan ilmu dan info yang bermanfaat untuk tumbuh kembang anak. Semoga saya bisa turut berpartisipasi lagi di acara yang lain.

2 comments:

  1. Jadi pengingat buat aku nih yg kadang masih suka membandingkan anak, setiap anak pintarnya beda ya. Thanks for sharing mb

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya say beda jd jangan dibanding-bandingkan ya si KK 😊

      Delete

Mohon jangan berkomentar SPAM, terimakasih.