Friday 12 December 2014

JANGAN MENANGIS NAK...



Kehadiran sang buah hati dalam sebuah perkawinan bukankah itu sebuah anugerah luar biasa dari sang Pencipta, bukankah kehadiran anak ke dunia ini adalah sebuah amanah yang mesti kita jaga dan kita rawat dengan baik. Beruntunglah orang-orang pilihan yang telah dikarunia seorang anak dalam perkawinannya, karena diluar sana banyak yang menginginkan kehadiran seorang anak dalam perkawinannya tapi belum juga diberikan kesempatan itu, bahkan terkadang dalam penantian yang sangat panjang. Disini hati nurani kita diketuk untuk selalu mengucap syukur atas karunia allah yang tiada terbatas.

Malam itu aku melihat seorang gadis kecil sedang menangis, rupanya ia dipaksa untuk menelan makanan oleh pengasuhnya. mungkin niat si pengasuh itu baik agar anak itu mau menelan makanannya, tapi caranya yang salah. tidak seharusnya memperlakukan anak itu dengan kasar, dengan menampar-nampar muka si anak agar anak itu mau menelan makanannya yang masih ia emut dalam mulutnya. Tapi gadis kecil itu tetap tidak bergeming bahkan tidak merespon, dengan gemasnya sang pengasuh menarik tangan anak itu untuk pulang. Aku sebagai perempuan miris melihat perlakuan pengasuh itu, walaupun aku sendiri belum pernah punya anak tapi sebagai seorang perempuan aku sedih melihatnya. Aku sedih melihat sorot mata anak itu, sepertinya ia kurang kasih sayang, ingin aku memeluknya dan membelainya seperti anakku sendiri, ingin aku merawatnya tapi apa dayaku anak itu masih punya orang tua yang tentunya lebih punya hak asuh anaknya. Sebenarnya gadis kecil itu manis dan cantik dengan wajah mungilnya yang menggemaskan, tapi entah kenapa ditangan pengasuhnya gadis kecil itu seperti kurang terawat, wajahnya kusam dan tampak ingusnya mengotori wajahnya sehingga menutupi wajah lucunya. Wahai bunda berhati-hatilah dalam menitipkan anak kita pada pengasuh.

Yang lebih menyedihkan lagi, ternyata orang tua si anak juga kurang memperhatikan puteri kecilnya itu. terkadang sang bundanya menjemput puterinya dari rumah pengasuhnya lewat tengah malam. Bahkan dikala waktu wiken dan hari libur kerja sang bunda tetap menitipkan buah hatinya pada pengasuhnya. Astagfirullah ... padahal anak itu anak pertamanya, apa yang ada dibenak ibundanya, apakah nilai rupiah lebih berarti dari waktu kebersamaannya dengan puteri kandungnya sendiri.

Apa yang ada dibenak bunda saat memiliki puteri kecil yang cantik, tentunya ingin selalu mendandani sang puteri dengan beraneka pakaian yang paling bagus dengan aksesoris2nya yang lucu bukan, itu yang tidak aku temukan pada puteri kecil itu. bahkan pengasuhnya bercerita sang bundanya hanya memberikan baju ganti anaknya dengan sebuah kaos oblong yang sudah usang. padahal orang tuanya cukup berada dan bukan dari kalangan yang berkekurangan dalam hal materi. lalu pertanyaannya, apakah kehadiran puteri kecilnya itu kurang diinginkan hingga hati kecil bundanya kurang berperan dalam mengasuh buah hatinya itu. wallahualam bisawab, hanya Tuhan dan orang tua anak itu yang tahu jawabannya.

No comments:

Post a Comment

Mohon jangan berkomentar SPAM, terimakasih.